Juli 25, 2017

LEUWILIANG BOGOR PUNYA VIEW!



Bogor mempunyai sejuta landscape view yang indah. Panoramanya selalu berhasil bikin orang-orang Jakarta yang berlibur ke Bogor ingin lagi-lagi berlibur. Nah, panorama di Bogor yang satu ini sedang cukup hitz di kalangan traveller ala-ala, gue salah satunya. Jadi, dimanakah itu? 


PANORAMA PABANGBON!
Panorama Pabangbon atau warga sekitar menyebutnya dengan Papa, merupakan salah satu wisata dengan keindahan alam yang luar biasa. Terletak di Leuwiliang, Bogor, dengan kesejukan alami khas Bogor. Panorama Pabangbon ini sangat cocok buat kalian yang suka banget atur feed instagram dan nampak instagrammable getoh, dengan padu padan nature di Panorama Pabangbon.


Perjalanan menuju Panorama Pabangbon ini cukup gampang-gampang susah guys. Kenapa gitu? Kebetulan trip kali ini, gue pergi bersama Novia menggunakan motor mio tua keluaran pertama, dan rupanya cukup menantang. Jalan menuju Panorama Pabangbon ini awalnya mudah-mudah saja jika kalian masih berada di Jalan Raya Leuwiliang (apabila berangkat dari Dramaga). Namun, begitu sudah masuk ke sebuah perkampungan, disitulah adrenalin kalian diuji. Bahkan, kemampuan menyetir motor pun diuji! Dengan jalanan terjal dan kemiringan jalannya yang cukup ekstrem, menjadi tantangan tersendiri bagi kalian yang suka touring ke dataran tinggi. Really worth it. Everything gonna be okay. Mungkin kalian cukup deg-degan jika naik motor tua ketika menuju Panorama Pabangbon. Tapi jangan terkejut ketika sudah berada di puncak perjalanan. Mengagumkan men! Seluruh view dari atas jalanan menuju Panorama Pabangbon pun dapat dinikmati keindahannya.


Okey, let see, perjalanan dari Dramaga menuju Pabangbon ini memakan waktu kurang lebih 1 jam. Oh ya, kalian bisa langsung gunakan Maps atau Waze untuk melacak lokasi Panorama Pabangbon, karena sudah available location dari Panorama Pabangbon ini.


Setibanya di Panorama Pabangbon, kalian bisa memarkir motor di parkiran yang cukup luas, dan langsung dikenakan biaya sebesar Rp 5000/motor. Terdapat pula penitipan helm sebesar Rp 2000/helm. Tak jauh dari tempat parkir, terlihat gate masuk dari objek wisata ini. Harga tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp 10.000/orang. Berikutnya, kalian bisa langsung menanjak-nanjak ria di lokasi tersebut sambil melihat betapa indahnya pemandangan Leuwiliang!


Di Panorama Pabangbon ini cukup banyak wahana dan spot untuk berfoto. Namun, setiap wahana mempunyai tarif masing-masing. Buat kalian yang really want to make instagrammable feed, gue sarankan boleh dicoba seluruh spot fotonya. Ya daripada kalian terlalu belibet dan lelah membaca paragraf tulisan yang sangat rumit ini, aku akan share fotonya serta rincian harga untuk keseluruhan wahana. But really sorry to say, ada beberapa wahana yang belum gue coba dan lupa tidak menanyakan soal harga. Semoga puas!

 
Ayunan Hitz getoh. Dikenakan biaya sebesar Rp 10.000/orang


Perahu kayu. Dikenakan biaya sebesar Rp 5.000/orang


Semacam rumah pohon tapi tidak di atas pohon. Dikenakan tarif Rp 5.000/orang


View dari rumah pohon


Rumah pohon dikenakan biaya sebesar Rp 5.000/orang.


Sama dengan yang diatas, wahana ini dikenakan biaya Rp 5.000/orang


Icon Panorama Pabangbon. So sorry for the alay-style.


Satu hal lagi yang sangat menarik dari wisata ini selain wahananya yang instagrammable banget, kamar mandi dan musholanya pun bersih dan rapi. Letak kamar mandi dan mushola berada di sekitar parkiran dan sudah terdapat penunjuk arahnya. Para penjaga toilet, tukang parkir, dan petugasnya pun ramah-ramah. Fyi, semua pekerja disini merupakan warga sekitar, jadi dapat dipastikan bahwa adanya Panorama Pabangbon disini sangat didukung oleh kearifan lokal para warganya. Really recommended!

Jadi, bagaimana? Menarik untuk dikunjungi? Gue sarankan kalian harus bawa kesini juga temen-temen kalian yang jago fotografi, supaya feed instagram kalian makin T O P & W O W! Yuhuuu, see you on the next trip! The tips is on the below ya.


Tips terbaik : Pastikan kamu membawa motor yang jangan tua-tua amat. Selain itu, isi full tank bensin kamu! Jas hujan dan helm jangan lupa karena lokasi wisata ini berada di dataran tinggi dan curah hujannya cukup tinggi. Oh ya beberapa teman ada yang bertanya, adakah angkot menuju Panorama Pabangbon? Kujawab tidak, karena lokasi wisata ini berada di dalam kampung yang jauh dari kota ramainya Leuwiliang. Sooo, bawa kendaraan pribadi ya agar memudahkan mobilisasi menuju lokasi wisata. Hope you enjoy and feel the experience!

KEMANA KAMU BISA JALAN-JALAN DI JAKARTA HANYA DENGAN 100 RIBU?

photo by Nisrina Khoirunnisa diambil di jembatan penyebrangan depan Pasar Baru, Jakarta Pusat Tepat tulisan ini dibuat, wabah virus c...