Halo guys! Sumpah sejujurnya pagi ini, gue gatau mau nulis apa. But suddenly, gue kepikiran soal ini nih. Passion. Demi seisi dunia, gue memikiran hal ini 24/7, setiap detik bahkan setiap hembusan nafas gue mikirin hal ini. Oke, gatau tulisan kali ini bakal sepanjang apa. Semoga kalian betah mendengarnya. Oh ya, sori juga kalo postingannya bukan soal jalan-jalan, lagi-lagi gue ga ada budget untuk itu.
Liburan semester 4 menuju semester 5 kali ini emang bikin gue jamuran di rumah. Gimana gue ga jamuran? Kurang lebih 7 minggu gue berada di rumah, walaupun sesekali gue keluar rumah, untuk sekadar jemput atau nganterin adek gue sekolah atau nganterin bulik (tante) gue belanja. Gue jadi kepikiran satu hal disini. Kayanya liburan gue kali ini sangatlah tidak produktif bin pemalas banget. Ga ada satu hal positif pun yang gue perbuat. Paling-paling gue pagi-pagi bersihin rumah like nyapu, ngepel, njemurin baju serumah, abis itu udah. END. See? Betapa penganggurannya gue kali ini.
Singkat cerita di rumah gue ini ada wifi. Ini yang bikin gue ga gabut-gabut amat. Dengan kekuatan wifi rumah gue, gue bisa akses sono sini. Bisa liat dunia tanpa gue harus ke tempatnya, such as gue sering buka youtube, liatin youtubers pada jalan-jalan, semacam Gita Savitri, atau gue sering juga liat youtubenya Aulion dengan editannya yang so colorful. Atau gue sering juga liatin youtubenya Keluarga Belo yakni Ayudia, Ditto, dan Sekala. Salah satu keluarga goals bagi gue. Selain ngeyutub, gue juga sesekali sempetin buat ambil kerjaan gue di Gensindo (tempat gue freelance di Koran Sindo), yakni nulis soal anak muda lyfe and needed, although ga selalu gue dapet bagian karena sistemnya emang rebutan buat bisa nulis di Gensindo ini.
So, bisa dilihat seberapa gabutnya gue. Lalu gue kepikiran. Andai gue punya passion, pasti gue ga akan segabut ini. Okey I will perjelas soal ini. Maksud gue, kalo gue punya hobi, paling ga gue bisa asah hobi gue ini semakin mendalam untuk mengisi kekosongan waktu liburan. But, sampe saat ini gue sendiri ga tau apa itu passion atau hobi gue.
Disaat orang lain bilang, gue itu jurnalis banget. Gue ga percaya. Totally 100% I'm not believe that. Mungkin mereka bilang begitu karena kehidupan kampus gue emang sering berkecimpung di dunia jurnalis. Selain nulis di Koran Sindo as a freelance, gue juga gabung di Himpunan Mahasiswa jurusan gue di divisi jurnalistik. Fyi, gue ga se-addict itu menjadi jurnalis. Bayangan di pikiran gue, seorang jurnalis itu sering banget nulis inilah itulah, punya pemikiran yang luas soal dunia, suka politik, tau update terbaru tentang pemerintah yang antah berantah, sedangkan gue? Gue hanya seorang anak muda yang bingung dimana passion gue saat ini.
Temen-temen gue lebih parah kata mereka. Mereka bilang, ga tau sama sekali apa passion mereka. Khususnya buat mereka yang kuliahnya jurusan Kehutanan, atau Pertanian. Lalu, passion mereka bertani gitu? Gue gatau pasti apakah itu passion atau tidak.
Oke gue search google dulu untuk membantu permasalahan hidup gue soal passion. Gue udah menemukan, dan gue tampilin di bawah untuk membantu kalian nerusin pembacaan tulisan gue ini.
![]() |
Source : Google |
Udah paham arti passion? Passion itu ketika kita lupa segala hal. Tapi bukan berarti 100% hidup kita untuk passion. Kita punya kesibukan lain yang lebih utama, misal keluarga, kongkow dan ngobrol sama temen. Semua itu tidak harus dibarengi dengan passion yang kita punya. Correct me!
Disini kita sama-sama meluruskan aja. Buat kita, baik itu gue atau kalian yang bilang belum menemukan passion. It's OK. Just trying something new aja menurut gue gapapa sih, selama itu positif. Tapi, selagi kita doing something, kita juga harus realize dengan hal yang kita lakukan. Apakah kita nyaman dengan yang kita lakukan? Suka ga, enjoy ga, seru ga? Nemuin apa aja dengan yang kita lakukan itu?
Gue kasih contoh misalnya gue nulis. Gue nulis ini semua karena gue suka. Gue enjoy aja gitu, meluapkan segala kegundahan di pikiran gue. Kadang-kadang otak gue tu perang sendiri kalo apa yang ada di benak gue ini ga dikeluarkan. Makanya, gue mengeluarkan peperangan itu lewat tulisan-tulisan gue. Tapi, sepenuh hidup gue juga ga terus-terusan nulis. Gue juga kadang lebih suka mantengin social media, nonton film, streaming film, nonton youtube orang, ya apa aja yang bikin gue suka. Tapi balik lagi ke nulis. Gue emang suka nulis meski jarang. Karena gue merasa ketika gue nulis, ada sesuatu yang memuaskan hati gue.
Walau tulisan gue ga sebagus J.K Rowling gitu? Atau sehebat Najwa Shihab? Atau sekritis Gita Savitri? Engga, gue ga pernah kepikiran untuk sejauh itu dalam menulis. Karena ketika gue menulis, yang gue pikirin adalah hasil. Gue menulis, karena gue pengen ada hasil yang gue capai. I mean that, gue orangnya suka jika pencapaian gue mencapai hasil. Masa bodoh dengan berapapun nilainya, karena ketika kita memiliki tujuan atas usaha kita, semuanya ga akan sia-sia. Right? Singkat maksud gue, apapun yang kita perbuat kalo kita emang suka walau hasilnya biasa aja, kalo kita suka, mau gimana lagi?
Jadi, menurut gue itulah passion. Sesuatu yang bikin kita nyaman dan pengen dapet hasil walau ga tau orang lain menilai berapa dari tulisan gue. Tapi yang jelas, gue sudah menyampaikan apa yang menjadi kesukaan gue. Oh ya balik lagi soal nulis. Gue emang suka nulis, tapi bukan berarti gue harus kalian sebut sebagai seorang jurnalis. Tidak. Gue ga sehebat jurnalis di media-media yang bisa bikin naskah politik dengan kritis. Gue ga sekritis itu. Yang terpenting adalah kita suka. Udah itu aja. Ga usah berharap lebih atas usaha kita. Orang lain pun ga akan nanya berapa persen pencapaian hidup kita, toh passion ini kita yang punya. Kita bisa mengolah passion ini sesuka kita.
Nah, buat kalian yang bilang belum nemu passion. Coba deh, refleksi diri. Kalian biasanya suka ngapain sih? Bisa jadi, hal-hal kecil yang sering kalian lakukan dan suka, itulah passion kita. Gue pikir, pekerjaan kita di masa depan juga ga harus dari passion kita kok. Passion itu buat bumbu kehidupan aja biar lebih seru. Semangat menemukan passion ya! Setiap orang pasti punya passionnya masing-masing, gayanya masing-masing, tanpa kalian harus ngikutin orang lain. Buat sesuatu dari yang kita bisa itu lebih seru, daripada harus ngikutin orang lain tapi kita ga mampu.
Sekian, correct me if I wrong. Maaf kalau membosankan, semoga betah baca postingan gue. So sorry gue lagi rada bener sih. Pengen aja gitu, produktif di masa liburan gue. Thankyou!