Januari 10, 2018

PEOPLE NEED ALARM

Sorry, I don't have any photos. So I use this shot hehe

Since we woke up from the deep dream, we need alarm. Alarm help us to remind the day. But, it remind us about the time. Not about the life. We live for life. I mean, we live in this life. We must be a great, humble, spectaculer, and do what other people want in order to actualize who is our self. Sometimes we forget about that life. Our alarm can’t help us to remind that, and then...
We die


Hai! Itu tadi sekadar kalimat pembuka saja. Jadi, gue kali ini mau bahas tentang alarm beker baru yang kemarin gue beli. HAHA ga deng becanda. No, I just want to share about what people always do in their life, everyday, even every our second. It is....

LUPA

Ya, gue salah satu orang yang punya kelemahan itu. Sebelum gue melanjutkan cuap cuap ini, apa yang gue bahas saat ini bukan berdasarkan penelusuran gue dengan baca buku-buku orang atau ilmuwan ya. It depend on my survey. So continue our first sentence in this part. Gue kurang paham kenapa gue menjadi seorang yang mudah lupa. Gue sering lupa naroh barang, gue sering lupa abis bangun tidur gue mau ngapain, kadang gue lupa ngaji (jangan sampe gue lupa sholat), dan payahnya lagi adalah ini... gue lupa ada janji. Baru saja terjadi, ketika gue ada janji dengan dosen untuk suatu urusan penting, gue lupa. Ya, itu yang sampe saat ini sering gue lakukan. Lupa.

I don’t know, apakah semua orang sama seperti gue? Tapi gue rasa iya. Tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Bahkan, Nabi Adam, manusia yang turun pertama kali di bumi ini, pun lupa bahwa dirinya dilarang untuk memakan buah khuldi namun karena kekhilafannya dia memakan buah tersebut. Bukankah itu termasuk lupa? Of course. Menurut gue tidak ada salahnya kalo most of people in this world sering banget lupa.

Semua orang punya waktu, agenda, kepentingan, even to much choice yang bikin mereka bingung harus pilih yang mana, hingga pada akhirnya mereka lupa untuk memilih. Para koruptor di Indonesia misalnya. Mereka juga sedang lupa. Lupa kalau setiap perbuatan yang dilakukannya itu berdosa, mereka juga lupa kalau uang yang mereka gelapkan itu juga dapat membuat anak-anaknya dibully maybe. Padahal mereka tidak pernah berharap untuk menjadi seorang koruptor dan berbuat hal yang dosa itu. Tapi, mereka sedang lupa.

Menurut gue, mereka tidak salah. Hidup ini memang begitu. Kadang-kadang kita ga pernah sadar apa yang kita perbuat, hingga akhirnya lupa. Lupa yang berdosa, lupa yang bisa membuat kita dijauhi orang, lupa yang bisa membuat orang tidak lagi percaya dengan kita, atau sengaja lupa agar bisa dilupakan. Setiap orang punya pilihan masing-masing. Setiap orang juga selalu ingin menjadi yang terbaik. But, forget always come first. Itulah yang bikin gue kurang suka dengan sifat satu ini. Apalagi saat orang sudah berkata..

“Makanya, kalau disuruh langsung kerjakan, biar ga lupa”
“Makanya, kamu tuh catet dong biar ga lupa”
“Bikin alarm dong biar inget terus”

Oh God, help us! Pasti kita sudah melakukan semua itu. Kita sudah langsung mengerjakan, kita sudah mencatat, sudah bikin alarm, tapi terkadang suatu hal bisa membuat kita lupa. Misal sore ini gue udah janji untuk segera kirim deadline naskah ke editor gue. Gue bilang janji itu di chat saat gue lagi kuliah. Selesai kuliah, pulanglah gue ke kosan untuk segera menyelesaikan pekerjaan itu. Namun, sebelum gue pulang, gue beli makan dan minum terlebih dahulu supaya pas ngejar deadline itu gue bisa semangat. Lalu, apa yang terjadi? I forget about the deadline, and focus with the food and drink. How stupid I am... but sorry, I can’t handle it. I need alarm to remind me.

Ya, gue butuh alarm. Gue butuh pengingat. Setiap orang butuh pengingat. Ketika koruptor lupa bahwa mereka sedang menyengsarakan rakyat pinggiran yang tidak punya sertifikat rumah, mereka harus diingatkan. Mereka butuh alarm, yang bisa menyadarkan bahwa perbuatan yang mereka lakukan salah. Seperti halnya saat kita tidur, kita butuh alarm di esok hari. Apa tujuannya? Agar kita bangun, lalu bisa melanjutkan rutinitas seperti biasa, bekerja, kuliah, sekolah, bercengkerama, bersosialisasi, we do that. Because we have alarm when we sleep. Lalu bagaimana dengan hidup kita?

Tidak usah memberi ribuan alarm untuk ribuan deadline dan jadwal janjimu dengan orang lain. You just need to aware. Kita harus sadar akan tanggun jawab kita. Kita ingat tanggung jawab, kita tidak akan lupa apa yang harus kita lakukan. Kita melakukan tanggung jawab, we do the best, and people trust us. It’s simple!

Lalu, bagaimana dengan orang lain yang lupa? They always said, “Sorry, I really forget, I just sleep and not hearing the alarm”. Katakan pada mereka..
“Jangan lupa lagi ya, we need you in this time
Jika mereka tidak punya alarm seperti kita, kita harus mau menjadi alarm mereka. Kita mempunyai alarm berupa tanggung jawab, maka salurkan alarm itu kepada orang lain. Be the people’s alarm. Mereka hanya perlu diingatkan dari kelupaannya itu. Mereka butuh bantuan kita untuk diingatkan, dan gunakan tanggung jawab kita untuk menjadi alarm mereka. Itulah mengapa, lupa selalu ada and comes to all people.

Because people need alarm, and it’s our responsibility to remind them. Remind each other.
Thankyou.


KEMANA KAMU BISA JALAN-JALAN DI JAKARTA HANYA DENGAN 100 RIBU?

photo by Nisrina Khoirunnisa diambil di jembatan penyebrangan depan Pasar Baru, Jakarta Pusat Tepat tulisan ini dibuat, wabah virus c...