Since
we woke up from the deep dream, we need alarm. Alarm help us to remind the day.
But, it remind us about the time. Not about the life. We live for life. I mean,
we live in this life. We must be a great, humble, spectaculer, and do what
other people want in order to actualize who is our self. Sometimes we forget
about that life. Our alarm can’t help us to remind that, and then...
We
die
Hai! Itu tadi sekadar
kalimat pembuka saja. Jadi, gue kali ini mau bahas tentang alarm beker baru
yang kemarin gue beli. HAHA ga deng becanda. No, I just want to share about what people always do in their life,
everyday, even every our second. It is....
LUPA
Ya, gue salah satu
orang yang punya kelemahan itu. Sebelum gue melanjutkan cuap cuap ini, apa yang
gue bahas saat ini bukan berdasarkan penelusuran gue dengan baca buku-buku
orang atau ilmuwan ya. It depend on my
survey. So continue our first
sentence in this part. Gue kurang paham kenapa gue menjadi seorang yang
mudah lupa. Gue sering lupa naroh barang, gue sering lupa abis bangun tidur gue
mau ngapain, kadang gue lupa ngaji (jangan sampe gue lupa sholat), dan payahnya
lagi adalah ini... gue lupa ada janji. Baru saja terjadi, ketika gue ada janji
dengan dosen untuk suatu urusan penting, gue lupa. Ya, itu yang sampe saat ini
sering gue lakukan. Lupa.
I
don’t know, apakah semua orang sama seperti gue? Tapi gue rasa
iya. Tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Bahkan, Nabi Adam,
manusia yang turun pertama kali di bumi ini, pun lupa bahwa dirinya dilarang
untuk memakan buah khuldi namun karena kekhilafannya dia memakan buah tersebut.
Bukankah itu termasuk lupa? Of course.
Menurut gue tidak ada salahnya kalo most
of people in this world sering banget lupa.
Semua orang punya waktu,
agenda, kepentingan, even to much choice
yang bikin mereka bingung harus pilih yang mana, hingga pada akhirnya mereka
lupa untuk memilih. Para koruptor di Indonesia misalnya. Mereka juga sedang
lupa. Lupa kalau setiap perbuatan yang dilakukannya itu berdosa, mereka juga
lupa kalau uang yang mereka gelapkan itu juga dapat membuat anak-anaknya dibully maybe. Padahal mereka tidak pernah
berharap untuk menjadi seorang koruptor dan berbuat hal yang dosa itu. Tapi,
mereka sedang lupa.
Menurut gue, mereka
tidak salah. Hidup ini memang begitu. Kadang-kadang kita ga pernah sadar apa
yang kita perbuat, hingga akhirnya lupa. Lupa yang berdosa, lupa yang bisa
membuat kita dijauhi orang, lupa yang bisa membuat orang tidak lagi percaya
dengan kita, atau sengaja lupa agar bisa dilupakan. Setiap orang punya pilihan
masing-masing. Setiap orang juga selalu ingin menjadi yang terbaik. But, forget always come first. Itulah
yang bikin gue kurang suka dengan sifat satu ini. Apalagi saat orang sudah
berkata..
“Makanya, kalau disuruh
langsung kerjakan, biar ga lupa”
“Makanya, kamu tuh
catet dong biar ga lupa”
“Bikin alarm dong biar
inget terus”
Oh
God, help us! Pasti kita sudah melakukan semua itu.
Kita sudah langsung mengerjakan, kita sudah mencatat, sudah bikin alarm, tapi
terkadang suatu hal bisa membuat kita lupa. Misal sore ini gue udah janji untuk
segera kirim deadline naskah ke
editor gue. Gue bilang janji itu di chat saat
gue lagi kuliah. Selesai kuliah, pulanglah gue ke kosan untuk segera
menyelesaikan pekerjaan itu. Namun, sebelum gue pulang, gue beli makan dan
minum terlebih dahulu supaya pas ngejar deadline
itu gue bisa semangat. Lalu, apa yang terjadi? I forget about the deadline, and focus with the food and drink. How
stupid I am... but sorry, I can’t handle
it. I need alarm to remind me.
Ya, gue butuh alarm.
Gue butuh pengingat. Setiap orang butuh pengingat. Ketika koruptor lupa bahwa
mereka sedang menyengsarakan rakyat pinggiran yang tidak punya sertifikat
rumah, mereka harus diingatkan. Mereka butuh alarm, yang bisa menyadarkan bahwa
perbuatan yang mereka lakukan salah. Seperti halnya saat kita tidur, kita butuh
alarm di esok hari. Apa tujuannya? Agar kita bangun, lalu bisa melanjutkan
rutinitas seperti biasa, bekerja, kuliah, sekolah, bercengkerama,
bersosialisasi, we do that. Because we have alarm when we sleep.
Lalu bagaimana dengan hidup kita?
Tidak usah memberi
ribuan alarm untuk ribuan deadline
dan jadwal janjimu dengan orang lain. You
just need to aware. Kita harus sadar akan tanggun jawab kita. Kita ingat
tanggung jawab, kita tidak akan lupa apa yang harus kita lakukan. Kita
melakukan tanggung jawab, we do the best,
and people trust us. It’s simple!
Lalu, bagaimana dengan
orang lain yang lupa? They always said, “Sorry,
I really forget, I just sleep and not hearing the alarm”. Katakan pada
mereka..
“Jangan lupa lagi ya, we need you in this time”
Jika mereka tidak punya
alarm seperti kita, kita harus mau menjadi alarm mereka. Kita mempunyai alarm
berupa tanggung jawab, maka salurkan alarm itu kepada orang lain. Be the people’s alarm. Mereka hanya
perlu diingatkan dari kelupaannya itu. Mereka butuh bantuan kita untuk
diingatkan, dan gunakan tanggung jawab kita untuk menjadi alarm mereka. Itulah mengapa,
lupa selalu ada and comes to all people.
Because
people need alarm, and it’s our responsibility to remind them. Remind each
other.
Thankyou.