November 07, 2016

TIGA DESTINASI LAYAK DIKUNJUNGI

Cagar Alam Batu Angus. Pict by Monalisa


Perjalanan ke Kota Bitung tidak hanya berhenti di Kota Bitung, Selat Lembeh, dan Pulau Lembeh saja. Perjalanan pun bisa dilanjutkan menuju Pulau Serena, Cagar Alam Batu Angus, dan Hutan Bakau Pintu Kota.
            


Ketiga destinasi wisata tersebut juga menjual nilai pariwisata Kota Bitung dan bisa dijadikan destinasi handalan untuk pergi berlibur. Berkunjung di ketiga destinasi tersebut membutuhkan perahu mesin yang siap berpindah-pindah, karena ketiga-tiganya bukan destinasi wisata di daratan.
            

Lagi-lagi bukan tujuan destinasi saja yang harus kita capai, tapi juga perjalanan menuju ketiga destinasi tersebut. Sepanjang perjalanan, di tepian Kota Bitung akan terlihat beberapa resort dan pantai-pantai kecil Kota Bitung yang nyaman untuk disinggahi. Selain itu, perahu akan melewati pula penangkaran mutiara yang ditangkar di tengah-tengah laut, ada pula para nelayan bersama perahunya yang menangkap ikan cakalang khas Bitung, dan anak-anak Kota Bitung yang sedang berenang ala-ala bocah petualang di pinggir pantai.
            

Setibanya Pulau Serena, wisatawan tidak bisa langsung turun di pinggiran pantai Pulau Serena. Pulau Serena termasuk pulau yang kecil dengan pantainya yang tidak banyak dan daratannya yang dipenuhi pepohonan, sehingga cukup sulit untuk bisa menikmati liburan di Pulau ini lebih lama, apalagi jika keadaan laut sedang pasang. Namun, jika langit biru berawan mendukung rencana perjalanan wisatawan, tidak diragukan lagi Pulau Serena ini akan menghasilkan spot foto yang sangat luar biasa. Bentuk pulaunya yang berlikuk-likuk ditambah lagi ada semacam gua kecil yang digenangi air, dan bisa dijadikan spot foto pula bagi wisatawan di gua tersebut. Sehingga, jika berkunjung ke Pulau Serena ini, perahu wisatawan hanya bisa berhenti di pinggiran saja jika cuaca cukup mendukung, atau mengelilingi Pulau Serena jika cuaca kurang mendukung.
            

Berikutnya ke arah utara dari Pulau Serena, wisatawan akan dimanjakan kembali dengan hijauan mangrove yang ada di Cagar Alam Batu Angus. Di Cagar Alam ini tidak hanya mangrove yang bisa dinikmati, namun beningnya air laut juga akan terlihat memukau. Hanya saja pada dasar laut di Cagar Alam Batu Angus ini hanya terdapat batu-batu hitam saja, bukan berisi koral atau pun ikan-ikan lucu sejenisnya.


Namun, untuk ukuran perahu kayu yang cukup besar tidak diperbolehkan memasuki cagar alam tersebut lebih dalam, karena kedalaman air yang dangkal dan dikhawatirkan bisa menabrak karang dasar laut yang tajam.


Agar bisa memasuki Cagar Alam Batu Angus ini, wisatawan bisa menggunakan perahu karet yang disewakan di Dermaga Perikani Aertembaga Bitung. Namun, penyewaan perahu karet hingga saat ini masih dalam jumlah sedikit, dan bagi wisatawan yang ingin menyewanya, alangkah baiknya menghubungi pemerintah kota setempat atau agen travel di Kota Bitung dengan jangka waktu penyewaan jauh-jauh hari sebelum berwisata.
            

Beranjak dari Cagar Alam Batu Angus, wisatawan bisa menikmati destinasi terakhir yakni Hutan Bakau Pintu Kota. Destinasi yang satu ini masih termasuk destinasi di Pulau Lembeh, hanya saja destinasi ini terletak di Lembeh Utara dan cukup jauh dari Dermaga Perikani Aertembaga Bitung. Tapi perjalanan menuju Hutan Bakau Pintu Kota ini juga bisa ditempuh menggunakan transportasi darat yang dimulai dari dermaga di Lembeh Selatan, namun perjalanan juga sama jauhnya apabila menggunakan transportasi laut.
            

Masih menggunakan perahu kayu, perjalanan dari Cagar Alam Batu Angus menuju Hutan Bakau Pintu Kota ditempuh kurang lebih 15 menit. Tidak terdapat dermaga di destinasi ini, sehingga wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam di Hutan Bakau Pintu Kota, harus siap melompat dari perahu ke tangga kecil yang berdiri di dekat jembatan-jembatan yang saling terhubung di atas air.
            

Tiket masuk ke Hutan Bakau Pintu Kota ini dikenakan biaya sebesar Rp 2000. Terdapat dua lokasi yang bisa digunakan di Hutan Bakau Pintu Kota, yakni lokasi edukasi dan lokasi refreshing. Semua lokasi tersebut bisa ditempuh dengan berjalan diatas jembatan warna-warni yang saling menghubungkan antara gerbang utama, hutan bakau, dan gazebo.


Di lokasi edukasi sendiri, tepatnya di hutan bakau, wisatawan bisa mengenal macam-macam mangrove yang ada, seperti Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, dan Sonnerata caseolaris.
            

Lokasi refreshing sudah tidak perlu ditebak lagi. Dengan adanya gazebo yang berdiri di beberapa sudut, bisa memudahkan wisatawan untuk mengambil spot foto, atau mungkin sekadar duduk-duduk sambil menikmati pemandangan alam yang disajikan, dan makan siang.


Jembatan sebagai pintu masuk di Hutan Bakau Pintu Kota Lembeh Utara. Pict by Nina

            

Sudah siap dengan budgeting untuk menempuh semua perjalanan menuju 3 destinasi ini?

Cc : @koransindo 
Fyi guys, kalian bisa baca juga tulisan ini di Koran Sindo edisi 30 Oktober 2016 atau baca di aplikasi Koran Sindo Digital yang dapat didownload melalui playstore. So sorry for latepost! Thankyou

KEMANA KAMU BISA JALAN-JALAN DI JAKARTA HANYA DENGAN 100 RIBU?

photo by Nisrina Khoirunnisa diambil di jembatan penyebrangan depan Pasar Baru, Jakarta Pusat Tepat tulisan ini dibuat, wabah virus c...