![]() |
Pemandangan dengan background deretan mangrove di Pantai Kahona Pasir Panjang Lembeh. Pict by Monalisa |
Pulau Lembeh merupakan salah satu ikon Kota Bitung yang kini menjadi salah satu sasaran wisatawan untuk berlibur. Pulau yang terletak tidak jauh dari Pulau Sulawesi, bahkan daratan Pulau Lembeh pun terlihat dari Pulau Sulawesi, siap memberi pesona yang melimpah dengan kekayaan alam yang dimilikinya.
Perjalanan ke Pulau Lembeh bisa
dimulai dengan menyebrang dari Dermaga Perikani, Aertembaga, Bitung, dengan perahu
mesin kurang lebih 10 menit. Setibanya di Pulau Lembeh, wisatawan bisa menggunakan
angkutan umum yang tersedia di Pulau Lembeh untuk berkeliling Pulau Lembeh dan
menjelajahi tempat-tempat yang ada di Pulau Lembeh. Selain destinasi yang
mempesona, angkutan umum yang mengantarkan wisatawan berlibur juga berbeda dari
angkutan pada umumnya. Angkutan di Bitung itu selalu menyetel musik dengan
sound system besar, dan siap mengguncang para wisatawan yang menaikinya sambil
mendengarkan lagu yang disetel oleh supir angkutan umum tersebut.
Destinasi pertama yang bisa
dikunjungi saat ke Pulau Lembeh yakni Patung Yesus. Patung Yesus yang berdiri
di Kelurahan Darbolaang, Kecamatan Lembeh Selatan tersebut memberikan dua
pesona yang luar biasa. Apabila dilihat dari bawah, Patung Yesus yang berdiri
di kontur tanah lebih tinggi dari yang lain, terlihat sangat megah dengan
suasana langit biru yang indah. Sedangkan jika sudah naik ke atas tepatnya di
kaki Patung Yesus berdiri, wisatawan bisa melihat laut lepas, yakni Laut Maluku
dengan paduan warna lautnya yang memikat mata. Di kaki Patung Yesus tersebutlah
wisatawan bisa menikmati keindahan gradasi pemandangan laut serta susunan pohon
kelapa di bawahnnya, sekaligus bisa mengabadikan momen berlibur di Kota Bitung
di satu tempat ini.
“Patung Yesus yang ada di Pulau
Lembeh tersebut bisa mengalahkan Patung Yesus yang ada di Brazil. Patung yang
kami miliki ini mempunyai ketinggian 35 meter, sedangkan di Brazil hanya 32
meter. Bangga sekali adanya Patung Yesus yang menjadi ikon Kota Bitung.” tutur
Eka, Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Bitung.
Walaupun mayoritas masyarakat Kota
Bitung memeluk agama Kristen, sedangkan Patung Yesus tersebut simbol dari
pemeluk agama Katolik, membuktikan bahwa masyarakat Kota Bitung memiliki jiwa
toleransi agama yang luar biasa harmonis. Pembangunan Patung Yesus pun
melibatkan masyarakat beragama lainnya, salah satunya Islam.
Selanjutnya, setelah dari Patung Yesus,
wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju Pantai Kahona Pasir Panjang.
Perjalanan menuju pantai yang satu ini juga memiliki cerita tersendiri. Jalan
yang diakses menuju Pantai Kahona itu berhadapan langsung dengan pemandangan
laut lepas yang tak kalah indahnya dengan pemandangan laut lepas Laut Maluku di
kaki Patung Yesus.
Pantai Kahona Pasir Panjang
merupakan salah satu ekowisata yang ada di Pulau Lembeh. Sebelum tiba di Pantai
Kahona, wisatawan akan disambut dengan deretan mangrove di kanan kiri jembatan
kayu yang berakses langsung menuju Pantai Kahona Pasir Panjang. Di dekat Pantai
Kahona juga terdapat sebuah danau kecil yang tidak terlalu dalam dan bisa
dijadikan spot foto yang menarik. Dengan background deretan mangrove dibelakangnya,
beberapa perahu warna-warni di sekitar danau tersebut, dan pantulan langit biru
di genangan air danau, dapat dipastikan jika wisatawan akan puas mengambil spot
foto di sekitar danau kecil tersebut.
Tidak hanya danau, pemandangan biru
di Pantai Kahona Pasir Panjang juga bisa dijadikan spot foto terbaik. Jika
berkunjung sore hari di pantai ini, wisatawan dapat merasakan paduan warna alam
yang sangat mempesona. Apalagi jika cuaca tidak buruk. Langit di Pantai Kahona
dapat mendukung hasil foto yang baik. Paduan warna Laut Maluku bercampur langit
biru, hampir tidak bisa dibedakan. Keduanya sama-sama biru menyatu dan
menghasilkan view yang memanjakan wisatawan. Pantai Kahona juga memiliki pasir
yang unik, yakni berupa pecahan karang. Sangat disarankan para wisatawan yang
berlibur ke pantai satu ini, menggunakan alas kaki yang nyaman agar tidak
terkena pecahan karang di pantai tersebut.
Setelah menikmati birunya langit dan
keindahan Pantai Kahona Pasir Panjang, berikutnya wisatawan dapat mengakhiri
perjalanan di Monumen Trikora. Monumen Trikora terletak di tepi Pulau Lembeh dan
terlihat dari tepi Kota Bitung. Dari monumen tersebut, terlihat pula di
seberang Pulau Lembeh, pemandangan berupa Gunung Dua Saudara di Pulau Sulawesi
yang nampak megah. Wisatawan dapat mengambil spot foto yang tepat Gunung Dua
Saudara tersebut dari lokasi Monumen Trikora berdiri.
Perjalanan pulang dari Monumen
Trikora menuju Dermaga Perikani Aertembaga, Bitung juga tidak jauh. Dekat
dengan monumen tersebut, terdapat dermaga kecil yang bisa diakses pula oleh
wisatawan.
Beberapa hal yang direkomendasikan
jika ingin berkunjung ke Pulau Lembeh, alangkah baiknya jika datang bersama
keluarga atau teman secara berombongan. Agar biaya perahu dan kendaraan atau
angkutan yang digunakan untuk menjelajahi Pulau Lembeh bisa terhitung murah.
Bagaimana? Sudah siapkah budgeting
kamu untuk berlibur dan mengabadikan momen di spot-spot mempesona Pulau Lembeh?